cover
Contact Name
dr. Ilham Hariaji, M.Biomed
Contact Email
ilhamhariaji@umsu.ac.id
Phone
+6281262082844
Journal Mail Official
implementahusada@umsu.ac.id
Editorial Address
Jalan Gedung Arca No 53 Medan
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Implementa Husada
ISSN : -     EISSN : 27220877     DOI : https://doi.org/10.30596/jih
Core Subject : Health,
Jurnal Implementa Husada merupakan jurnal yang digagas oleh Departemen Farmakologi dan Terapi dan Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang ditujukan sebagai wadah publikasi ilmiah bagi peneliti pemula, sejawat dokter, ilmuwan di bidang kesehatan, dalam mempublikasikan hasil-hasil penelitian, tinjauan artikel dan pustaka, serta tulisan ilmiah dan pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan dunia kesehatan sehingga dapat menambah wawasan bagi pembaca dan menjadi sumber referensi lanjutan bagi penelitian selanjutnya.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2021)" : 10 Documents clear
Pengaruh Paparan Asap Rokok Terhadap Sperma Pria : Systematic Review Aidil Akbar
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.6834

Abstract

Pendahuluan:Asap rokok mengadung lebih 4000 senyawa yang dapat menimbulkan stress oksidatif  terhadap organ reproduksi pria serta sperma yang berpotensi menimbulkan terjadinya infertelitas pada pria . Telaah Sistematik (systematic review) ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh paparan asap rokok terhadap sperma pria.Metode: Peneliti melakukan penelusuran literatur menggunakan aplikasi mesin mencari Google Scholar dengan menggunakan kata kunci smoking and sperm Hasil Peneliti menemukan 660 artikel, dari hasil seleksi literatur dengan menggunakan metode prisma didapatkan 24 artikel yang masuk dalam kriteria inklusi Kesimpulan Disimpulkan bahwa paparan asap rokok dapat mempengaruhi sistem reproduksi pria yang berpotensi menimbulkan infertilitas, hal ini dapat  dibuktikan dengan pemeriksaan sperma secara mikroskopis hingga tingkat molekuler.
Penggunaan Pegfilgrastim Pada Mobilisasi Hematopoietic Stem Cells dan Progenitor Cells: Literatur Review Ilham Hariaji
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.7594

Abstract

 AbstractIntroduction: Pegylated Filgrastim (Pegfilgrastim) is often used in supportive therapy to prevent fever due to neutropenia after chemotherapy in patients with malignancy. In addition, pegfilgrastim, which is a Granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF), is also used to induce the production of hematopoietic stem cells/progenitor cells (HSPCs) for stem cell transplantation for various therapeutic purposes. This literature study aims to explain the pharmacokinetics and pharmacodynamics of pegfilgrastim, as well as its clinical applications, as preparation material for further experimental research.Research Methods: This study is a literature study, the literature search was carried out using Google Scholar with the keyword pegfilgrastim, and the inclusion criteria were literature in national and international journals with a timeframe from 2011 to 2021.Results: From the search results obtained 5000 kinds of literature, after selecting 19 kinds of literature that fall into the inclusion criteria.Conclusion: Pegfilgrastim can be used as an agent to mobilize hematopoietic stem cells/progenitor cells.
Hubungan Perilaku Seksual Berisiko dengan Kejadian HIV/AIDS pada Laki seks Laki Lens Hanin Herda Zhafirah
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.6941

Abstract

Lens Hanin Herda ZhafirahYuli Wahyu RahmawatiGina Noor DjalillahRoni Subagyo
Tingkat Efektivitas dari Penggunaan Rapid- Test Antibodi Metode Immunokromatografi untuk Screening Covid-19 Adinda Narulitia
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.6600

Abstract

Coronavirus Disease 2019 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 memiliki manifestasi klinis pada sistem pernapasan dengan tingkat penularan yang tinggi, sehingga diperlukan deteksi awal dengan cara 3 T yaitu  Testing, Tracing, and Treatment. Salah satu cara dari testing yaitu dengan menggunakan Rapid Test antibody metode ICT (mendeteksi IgG dan IgM). Pemeriksaan Rapid Test memiliki beberapa metode antara lain Lateral Flow Assay (LFA), ELISA, IFA, dan Immunokromatografi. Pada tinjauan literatur review ini akan dibahas pemeriksaan Rapid Test antibodi dengan menggunakan metode ICT. Dalam pemeriksaan Rapid test membutuhkan sampel dari darah utuh, plasma atau serum yang kemudian hasilnya dibaca dari alat kit Rapid Test yang menunjukkan hasil positif apabila didapatkan 3 garis berwarna pada garis C (control) dan garis IgG dan IgM atau 2 garis berwarna pada garis C (control) dan garis IgG atau IgM.  Penggunaan  Rapid Test antibody metode Immunokromatografi sebagai deteksi awal COVID-19, memiliki hasil sensitivitas yang bervariasi antara 72,7% hingga 100%. Hasil dari review ini penggunaan Rapid Test  antibody metode Immunokromatografi memiliki hasil yang efektif dalam skrining COVID-19.
Efektivitas Biaya Sacubitril / Valsartan dalam Mengurangi Rehospitaliasasi pada Pengobatan Gagal Jantung dengan Fraksi Ejeksi Berkurang Dibandingkan dengan Penggunaan Obat Golongan Ace Inhibitor Kharisma Sukma Nanda; Muhammad Perdana Airlangga; Nurma Yuliyanasari; Yudith Annisa Ayu Rezkitha
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.6950

Abstract

Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat  dengan angka morbiditas dan mortalitas yang cukup besar, serta risiko kematian yang tinggi  pada negara maju maupun negara berkembang, sehingga membutuhkan manajemen terapi yang tepat untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas. ACEI / ARB adalah standar perawatan yang biasa digunakan selama ini, namun sacubitril / valsartan banyak dibicarakan dan memberikan resiko kematian yang lebih rendah serta mengurangi rehospitalisasi pada pasien gagal jantung dibandingkan dengan penggunaan ACEI. Oleh karena itu, sacubitril / valsartan cenderung lebih hemat biaya dibandingkan dengan ACEI (standar perawatan saat ini). Tujuan penulisan ini untuk mengetahui efektivitas biaya sacubitril / valsartan dibandingkan dengan enalapril (ACEI) dalam pengobatan gagal jantung dengan fraksi ejeksi berkurang.
COVID-19: Terapi Penghambat IL-1 dan IL-6 Hendra H
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.6338

Abstract

Abstract: As of February 2021, there are 102,817,575 cases of COVID-19 globally, causing 2,227,420 deaths, and has been declared as pandemic by WHO. Over time, the management of COVID-19 has evolved, namely the use of Interleukin (IL). Patients with severe COVID-19 experience a hyper-inflammatory response to the virus, called "cytokine storms". Cytokine storms are thought to occur due to the excessive release of pro-inflammatory cytokines such as IL-1β, IL-6, IL-18 and interferon-γ. In hyperinflammatory conditions, therapy with cytokine-blocking agents such as IL-1 inhibitors (Anakinra) and IL-6 inhibitors (Tocilizumab) is quite promising. Anakinra has the effect of lowering il-6 production, its because IL-1 is a potential inducer for IL-6, so the Tocilizumab effect is also seen in Anakinra. Anakinra has a short half-life, so the undesirable effect can stop immediately. However, interleukin therapy still requires further research related to the efficacy and safety of the drug.Keywords: COVID-19, IL-1 inhibitor, IL-6 inhibitor, Anakinra ,Tocilizumab
Pengaruh Infeksi Maternal COVID-19 terhadap Kesehatan Neonatus Muhammad Rahman Ramadani
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.6940

Abstract

Pada masa pandemi COVID-19, ibu hamil merupakan golongan yang memiliki resiko mengalami infeksi berat sehingga dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan neonatus. Tujuan pembuatan systematic review ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh infeksi maternal COVID-19  terhadap kesehatan neonatus. Metode yang digunakan untuk membuat systematic review ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui database online yaitu PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci (covid-19 AND maternal infection AND  neonates AND outcomes), serta melalui buku. Hasil pencarian akan disaring dengan metode PRISMA, sesuai dengan krtieria inklusi dan eksklusi yang telah dibuat. Berdasarkan data yang telah dianalisis dari 17 literatur yang terpilih, sebagian besar neonatus lahir tanpa adanya komplikasi kesehatan. Pada beberapa kasus, terdapat beberapa keadaan yang membahayakan neonatus dengan riwayat infeksi maternal COVID-19, dimana paling banyak adalah respiratory distress syndrome dan kelahiran prematur. Belum ada bukti yang kuat mengenai kemungkinan transmisi vertikal COVID-19 pada neonatus. Kesimpulan dari studi ini adalah Infeksi maternal COVID-19 memungkinkan terjadinya komplikasi kesehatan terhadap neonatus yang dilahirkan, namun hal tersebut belum bisa dipastikan sepenuhnya. Komplikasi kesehatan yang terjadi juga belum tentu diakibatkan oleh infeksi maternal COVID-19 dikarenakan banyaknya faktor komorbid di setiap kehamilan.
Eksisi pada Penyakit Von Recklinghausen terhadap Optimasi Fungsi dan Estetika Tubuh: Laporan Kasus Yesica, Harun Adam
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.7742

Abstract

Neurofibromatosis didefinisikan sebagai kelainan genetik autosomal dominan dan merupakan suatu kondisi yang diturunkan secara genetik, hal ini pertama kali dijelaskan oleh Friedrich Daniel von Recklinghausen. Penyakit ini terjadi pada sistem saraf perifer maupun sentral yang ditandai dengan tumor nodular multiple cutaneus dan subcutaneus. Proses pengangkatan tumor dilakukan dengan eksisi sederhana, yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi dan estetika. Laporan kasus ini membahas seorang anak berusia 3,5 tahun dengan neurofibromatosis pada daerah antebrachii kiri, dirawat di Bagian Bedah Plastik RSPAD Gatot Soebroto dengan gejala yang sudah ada sejak usia lebih muda 2 bulan. Setelah dilakukan eksisi, hasil dari tindakan tersebut cukup baik dan hasil estetika dianggap cukup memuaskan, yaitu pasien mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut. Beberapa minggu setelah dilakukan tindakan, diamati bahwa luka eksisi sembuh dengan baik. Eksisi sederhana dilakukan pada antebrachii pasien, dan hasilnya menunjukkan hasil yang memuaskan. Metode khusus ini memberikan manfaat yang menguntungkan sehingga memungkinkan untuk mempermudah dan memaksimalkan pergerakan fungsional ekstremitas dan mobilitas pasien yang tidak terbatas, juga meminimalkan cacat dalam jangka panjang.
Evaluasi Tatalaksana Awal Kejang Demam (Febrile Seizure) pada Anak di Rumah Sakit Haji Medan Sabrina Budiarti; Nurcahaya Sinaga
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.8108

Abstract

Introduction: Febrile seizures are the most common seizure disorder occurring at 6 months to 60 months of age and do not have intracranial infections and metabolic disorders and a history of seizures due to epilepsy. Seizures cause anxiety for parents and sometimes take the wrong action. Anxiety for parents must be reduced so that the initial management of the seizure must be understood. Objective: Knowing the initial management carried out to treat febrile seizures in children at the Haji Hospital Medan. Methods: This study was retrospective with a cross sectional study design from medical records of children with febrile convulsions that met the inclusion criteria, namely patients with febrile seizures who were recorded in the medical records for the period January - December 2019. Results: There were 46 medical records of children with febrile seizure patients who Most were male (52.2%) and female (47.8%). The most common age group was 6 months - 2 years (71.7%). The most common diagnosis was Simple Fever Seizure (KDS) as much as 67.4%. And the duration of seizures was mostly found, namely <5 minutes (87.0%). There were 11 children who received anticonvulsant supp, 2 people were given anticonvulsant injection. Further management was given intermittent treatment, giving oral diazepam 9 people and maintenance treatment for 1 person. Conclusion: The initial management of febrile seizures was largely not given anticonvulsants because the seizures had stopped. Only 23.9% were given supp and intravenous anticonvulsants.
Upaya Pencegahan Covid 19 dengan Edukasi Protokol Kesehatan di Desa Plesungan Saelan saelan; Kukuh Ardian; Budi Prasetyo; Muh Rais Prasetyo
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i1.7754

Abstract

 Abstrak: Kasus penyebaran Covid 19 sudah mulai masuk ke Indonesia pada bulan Januari 2020. Desa Plesungan yang mayoritas masyarakatnya adalah pekerja buruh dan pedagang, sangat memungkinkan terjadinya penyebaran Covid 19. Setelah diadakan pencegahan Covid 19 di desa Plesungan diharapkan masyarakat mampu melakukan upaya pencegahan secara mandiri. Edukasi pencegahan Covid 19 dilakukan dengan mengelilingi desa Plesungan menggunakan megaphone Ambulan dan menyampaikan kepada warga agar melakukan pencegahan Covid 19 dengan cara mencuci tangan dengan 6 langkah, tetap di rumah saja, menghindari kerumunan dan perkumpulan warga, serta memakai masker bila sedang sakit dan berada di tempat umum, dan juga penyemprotan desinfektan di rumah warga. Hasil pengabdian kepada masyarakat di desa Plesungan berjalan dengan baik. Warga yang mendengar edukasi sangat antusias untuk segera melakukan pencegahan Covid 19 dengan sering mencuci tangan pakai sabun dengan 6 langkah, tetap di rumah saja, menghindari kerumunan, dan memakai masker jika sakit serta di tempat umum.

Page 1 of 1 | Total Record : 10